Berkali-kali Dighosting Hingga Trauma dalam Membangun Komitmen, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Berkali-kali Dighosting Hingga Trauma dalam Membangun Komitmen, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Malanginspirasi.com – Bagi sebagian perempuan, pasti pernah terbesit dalam hatinya untuk mulai membangun hubungan romantis. Terlebih bila saat ini mulai memasuki usia dewasa awal

Berbagai cara pun bisa dilakukan, seperti misalnya menggunakan dating apps. Kecanggihan teknologi memang menawarkan berbagai kemudahan, termasuk membantu pria maupun wanita menemukan teman untuk mengobrol.

Namun, sekedar mengobrol tentu berbeda tidak cukup. Karena di usia ini, seorang perempuan biasanya mulai mencari sosok untuk diajak berkomitmen.

Banyak orang yang mengalami perkenalan, bertemu, lalu akhirnya saling ghosting, dalam perjalanan cintanya. Pengalaman dighosting seperti ini tentu tidak mengenakkan dan bisa menimbulkan trauma.

Sementara bagi sebagian orang, alasan mereka untuk meninggalkan bisa karena pasangannya yang tidak sesuai ekspektasi. Namun apa pun alasannya, hal ini bisa menimbulkan luka bagi sebagian orang.

Namun di sisi lain, ada juga yang pantang menyerah untuk mencari tambatan hatinya. Ketika ia sudah sangat cocok dan si pria menunjukkan ketertarikannya, luka di masa lalu justru membuatmu merasa cemas untuk membangun komitmen yang lebih serius dengannya.

Saat itu, kamu diliputi perasaan abu-abu dan ketakutan bila suatu hari nanti akan kembali mengalami penolakan. Hal ini karena semua fase yang terus berulang ketika mencari orang yang baru.

Kamu mungkin merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa agar bisa keluar dari fase ini, sementara kamu masih ingin berusaha untuk menemukan teman hidup.

Jika berada dalam fase ini, Fifi Pramudika M.Psi., Psikolog, mencoba memberikan sarannya.

“Tentu tidak mudah berkali-kali menghadapi kegagalan dalam romantika hubungan dengan lawan jenis. Sangat wajar ketika akhirnya timbul keraguan dan kekhawatiran tentang kondisi diri,” ucap Fifi yang dilansir melalui Instagram @apdcindonesia.

Menurut Fifi, ia memahami bahwa orang yang mengalami pola konsisten berupa kecemasan dan pengalaman ghosting dalam kehidupan percintaannya, pasti akan mengalami reaksi emosional seperti ini.

“Salah satu penyebabnya bisa berasal dari pengalaman masa lalu yang belum terpecahkan. Dalam situasi ini, penting untuk melakukan langkah-langkah yang dapat mendukung upaya pemulihan,” imbuhnya.

Tinggalkan Komentar