Tren “Bed Rotting”, Apakah Rebahan Seharian Baik untuk Kesehatan Mental?

Malanginspirasi.com – Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan tren baru yang dikenal sebagai “bed rotting”. Istilah ini merujuk pada kebiasaan menghabiskan waktu seharian di tempat tidur tanpa melakukan aktivitas produktif, seperti menonton film, membaca, atau sekadar berselancar di dunia maya.

Bagi sebagian orang, terutama generasi muda, “bed rotting” seringkali dianggap sebagai bentuk perawatan diri atau self-care untuk mengatasi stres dan kelelahan.

Namun, muncul pertanyaan: apakah rebahan seharian benar-benar baik untuk kesehatan mental?

Fenomena “bed rotting” menjadi populer di platform seperti TikTok. Pengguna membagikan pengalaman mereka menghabiskan waktu lama di tempat tidur sebagai cara untuk bersantai dan melepaskan diri dari tekanan sehari-hari.

Tren ini dianggap sebagai respons terhadap budaya produktivitas yang menuntut individu untuk selalu aktif dan sibuk. Dengan “bed rotting”, mereka menemukan alasan untuk beristirahat tanpa merasa bersalah.

Secara teori, memberikan diri waktu untuk beristirahat dan melepaskan diri dari rutinitas dapat membantu mengurangi stres dan memberikan kesempatan bagi pikiran untuk pulih.

Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kebiasaan ini, jika dilakukan secara berlebihan, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

Melansir Charlie Health, kurangnya aktivitas fisik akibat “bed rotting” dapat menghambat pelepasan endorfin dan aliran darah, yang berpotensi menyebabkan perubahan suasana hati.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu lama di tempat tidur dapat menyebabkan kelemahan otot dan masalah kesehatan lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa “bed rotting” berbeda dengan istirahat yang disengaja atau tidur siang yang terencana. Istirahat yang disengaja biasanya memiliki tujuan jelas dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk memulihkan energi.

Sebaliknya, “bed rotting” cenderung tidak terstruktur dan bisa berlangsung sepanjang hari, yang dapat mengganggu pola tidur dan aktivitas harian.

Menghabiskan waktu seharian dengan rebahan tanpa aktivitas produktif dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan mental. (iStock)

Hat-Hati Depresi

Bagi mereka yang merasa perlu beristirahat lebih lama, disarankan untuk mencari alternatif yang lebih sehat, seperti berjalan-jalan di luar ruangan, bermeditasi, atau melakukan hobi yang disukai. Aktivitas-aktivitas ini dapat memberikan efek relaksasi yang sama tanpa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Jika seseorang merasa sulit untuk bangun dari tempat tidur atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi. Dalam kasus seperti ini, penting untuk mencari bantuan profesional agar mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat.

Pada akhirnya, meskipun “bed rotting” mungkin tampak sebagai cara yang menyenangkan untuk bersantai, penting agar melakukannya dengan bijak dan seimbang.

Memberikan diri waktu untuk beristirahat memang penting. Tetapi memastikan bahwa istirahat tersebut tidak mengorbankan kesehatan fisik dan mental adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan yang optimal.

Menjaga keseimbangan dalam hidup adalah kunci untuk merasa lebih baik secara fisik dan mental.

Yang terpenting adalah mengenali apa yang tubuh dan pikiran kita butuhkan, serta memberikan ruang bagi diri sendiri untuk bernapas tanpa merasa bersalah.

Jika di tengah kesibukan kamu merasa lelah, tidak apa-apa untuk mengambil jeda. Namun, jangan lupa untuk tetap terhubung dengan dunia luar dan hal-hal yang membuatmu berkembang.

Kamu layak mendapatkan ketenangan, tanpa harus mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *