Malanginspirasi.com – Dalam hubungan yang sehat, pasangan idealnya bukan cuma tempat bersandar, tapi juga menjadi teman cerita yang paling nyaman. Sayangnya, tidak semua hubungan punya kehangatan seperti itu.
Ada kalanya kamu merasa ragu untuk bercerita karena takut diabaikan, dihakimi, atau malah tak dianggap penting.
Lalu, saat pasangan gagal menjadi teman cerita, apakah hubungan itu masih layak diperjuangkan?
Hubungan yang Baik Butuh Koneksi Emosional
Komunikasi bukan sekadar obrolan harian tentang pekerjaan atau tagihan. Koneksi emosional muncul saat dua orang bisa berbagi perasaan terdalam tanpa takut ditolak.
Ketika kamu merasa lebih nyaman curhat ke orang lain dibanding pasangan sendiri, itu bisa jadi sinyal bahwa ada jarak emosional yang terbentuk di antara kalian.
Hubungan yang sehat ditandai dengan adanya kepercayaan, empati, dan komunikasi terbuka. Jika pasangan tidak menunjukkan ketertarikan untuk mendengarkan, atau malah meremehkan apa yang kamu rasakan, itu bisa mengikis keintiman perlahan-lahan.
Kenapa Pasangan Bisa Terlihat “Nggak Peduli?”
Ada banyak alasan kenapa pasangan terlihat kurang peduli atau susah diajak ngobrol mendalam. Bisa jadi mereka:
– Tumbuh di lingkungan yang tidak terbiasa mengekspresikan emosi
– Menganggap masalahmu bukan hal besar
– Merasa tidak tahu harus merespons bagaimana
– Sedang punya tekanan sendiri yang belum dibicarakan
Namun, apapun alasannya, jika ini terjadi terus-menerus tanpa ada upaya perbaikan, maka efeknya bisa cukup besar bagi hubungan.
Perlu Diperjuangkan atau Dilepaskan?
Sebelum memutuskan, tanyakan dulu ini ke diri sendiri:
– Apakah aku sudah mencoba menyampaikan perasaanku dengan jelas?
– Apakah dia sadar akan masalah ini dan mau berubah?
– Apakah aku merasa didengar, meski tidak selalu dipahami?
– Apakah aku merasa lebih sering sendiri dalam hubungan ini?
Jika kamu sudah mencoba berkomunikasi terbuka, namun responsnya tetap datar dan tidak ada perubahan, mungkin ini saatnya kamu mengevaluasi ulang hubungan tersebut.
Jangan Remehkan Dampaknya
Merasa tidak bisa cerita pada pasangan bukan hal sepele. Dalam jangka panjang, itu bisa membuatmu merasa kesepian dalam hubungan, mempertanyakan harga dirimu, hingga kehilangan arah.
Melansir Psychology Today, kurangnya keintiman emosional menjadi salah satu penyebab utama hubungan berakhir.
Saatnya Mengambil Kendali
Kamu berhak mendapatkan pasangan yang hadir. Bukan hanya secara fisik, tapi juga emosional. Pasangan yang mau belajar mendengarkan, menghargai cerita-cerita kecilmu, dan membuatmu merasa cukup.
Jika kamu terus-menerus merasa sendirian dalam hubungan, bukan berarti kamu terlalu sensitif. Bisa jadi justru kamu sedang tidak berada dalam hubungan yang sehat.
Layak Diperjuangkan Jika Masih Mau Berjuang Bersama
Hubungan butuh usaha dua arah. Kalau pasanganmu mau berubah, terbuka untuk memperbaiki komunikasi, dan kalian saling belajar jadi teman cerita satu sama lain, maka hubungan itu patut diperjuangkan.
Tapi jika kamu satu-satunya yang berusaha, mungkin sudah saatnya melepaskan dan memberi ruang bagi kebahagiaan yang lebih tulus.