Malanginspirasi.com – Pasangan yang selalu mengancam memang hal yang meresahkan. Terlebih bila ia toksik tapi tidak ingin berpisah denganmu.
Ancaman dari pasangan ini bahkan tak jarang juga mempengaruhimu secara psikis karena takut, khawatir, dan tertekan. Di satu sisi, kamu sudah tidak tahan dengannya. Namun di sisi lain, kamu juga khawatir hal buruk akan terjadi.
Walau sudah berusaha bicara dan tegas, tapi sepertinya tidak pernah berhasil. Kemudian seiring berjalannya waktu, kamu juga mulai menemukan tambatan hati baru yang lebih positif dan sehat.
Lantas, bagaimana cara menyikapi pasangan yang selalu mengancam saat diputusin?
Dilansir melalui Instagram @apdcindonesia, Pramudita Tungga Dewi, M.Psi., Psikolog menyebut bahwa, menghadapi seseorang yang punya pikiran menyakiti diri sendiri atu bahkan mengakhiri hidup memang bukan hal yang mudah.
Kondisi ini pasti dilematis, membingungkan, dan tidak nyaman. Dimana kamu harus menghadapi kondisi mental kurang stabil dari mantan pasangan yang terus mengancam.
Sehingga perlu cara-cara yang tepat untuk menghadapi seseorang dengan kondisi ini. Jika salah bersikap, dikhawatirkan akan muncul dampak negatif yang tidak diinginkan.
Berikut 3 cara untuk menghadapi pasangan yang selalu mengancam saat diputusin
1. Lakukan Komunikasi Positif
Usahakan sebisa mungkin untuk menghadapi situasi ini dengan cara yang positif. Ajak mantan pasangan untuk mendiskusikan situasi hubungan yang tidak sehat ini.
Karena salah satu pihak masih ingin bertahan, tapi ia menggunakan tekanan atau melakukan pengancaman untuk mendapatkan keinginannya. Namun di satu sisi, pihak lain sudah merasa tidak nyaman dengan situasi hubungan ini dan memilih untuk mengakhirinya.
Jadi, coba lakukan komunikasi positif saat kamu dan pasangan sedang dalam kondisi emosional yang stabil. Cari dan tunggu waktu yang tepat.
Karena memaksakan pembicaraan ini saat kondisi emosi kalian sedang tidak baik-baik saja hanya akan berdampak buruk. Jadi pilih waktu yang rileks agar tujuan komunikasi ini tersampaikan dengan jelas pada pasangan.
Apapun respon mantan pasangan, itu diluar kuasamu. Karena tugasmu hanyalah mengusahakan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang sebaik dan se-positif mungkin.
2. Hubungi Orang-orang Terdekat Pasangan untuk Memberikan Support System
Karena kondisi mental mantan pasangan yang tidak stabil, maka sebaiknya kamu mengkomunikasikan hal ini pada orang-orang terdekat pasangan.
Jadi mereka bisa memberi bantuan berupa support system. Terlebih saat mantan pasangan merasa down. Sehingga ia bisa cepat pulih secara mental dari permasalahan ini karena punya support system yang memadai.
3. Minta Bantuan Pihak Profesional Terkait
Terakhir, kalau kamu benar-benar sudah merasa tidak sanggup untuk mendampingi mantan pasangan, jangan ragu untuk meminta bantuan pihak profesional terkait.
Karena kamu sendiri mungkin juga kelelahan secara mental saat menghadapi masalah ini sendirian, jadi psikolog atau psikiater adalah pilihan yang tepat untuk meminta pertolongan.
Bujuk mantan pacar secara baik-baik dan tidak dipaksa. Ajak bicara dari hati ke hati untuk sama-sama memperbaiki kondisi mental ke pihak yang tepat.
Karena semua ini dilakukan demi kebaikan dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Diharapkan ia mau mengerti dan mau meminta bantuan psikolog atau psikiater agar masa depannya lebih nyaman.
Semoga tips ini bisa membantu untuk hadapi pasangan yang selalu mengancam saat diputusin!