Alternatif Part Time Job Mahasiswa yang Fleksibel Tanpa Ganggu Kuliah, Jadi Ojol Solusinya

Malanginspirasi.com – Bagi sebagian mahasiswa, kuliah sambil bekerja adalah hal yang wajib dilakukan untuk bertahan hidup apalagi ketika tanggal sudah tua. Sayangnya tidak semua part time job atau kerja sampingan klop dengan jadwal kuliah yang padat dan kadang tak menentu. Di tengah dilema itu, menjadi driver ojek online (ojol) muncul sebagai alternatif yang fleksibel dan tergolong cukup untuk menambah pemasukan.

Sistemnya fleksibel, jelas Galih Prasaja (21), mahasiswa semester 8 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang saat ini part time job sebagai driver ojol saat diwawancara Minggu, (15/6/2025).

“Teman-teman kuliah saya juga banyak yang ngojol, jadi bisa nongkrong sambil tunggu orderan. Kalau ada tugas kuliah pas pagi, ya saya nariknya sore,” tambahnya.

Selain waktu dan sistem yang fleksibel, bagi Pras, sapaan akrabnya, benefit lain yang didapatkan dari kerja sampingan ojol adalah sering dapat bonus. Bisa bonus dari aplikasi mitra, ataupun tip yang diberikan customers.

Pras mengaku dalam seminggu bisa menghasilkan cuan antara 300 ribu hingga 400 ribu, belum termasuk tip.

“Lumayan buat makan, jajan, dan kebutuhan-kebutuhan lain,” tambah Pras.

Fleksibel dan Tidak Terikat Jam Kerja

Meski bekerja, kuliah tetap jadi prioritas utama. “Bagaimanapun tujuan saya kuliah ya belajar sampai selesai. Jadi meski bekerja, saya tidak boleh lupa dengan kewajiban saya,” jelas Pras.

Dengan sistem berbasis aplikasi, mahasiswa yang menjadi ojol bisa memilih kapan mereka ingin aktif. Tanpa jam kerja tetap, sehingga kerja sampingan ini memungkinkan mereka untuk tetap fokus belajar, lalu bekerja saat waktu luang.

Meski fleksibel, bukan berarti tanpa tantangan. Kondisi jalan, kondisi motor, kemacetan, dan cuaca kadang jadi risiko tersendiri. Namun, Pras menganggap ini sebagai proses belajar bertanggung jawab pada diri sendiri.

Pras mengatakan bisa belajar dari driver lain, yaitu tentang tanggung jawab.

“Banyak dari mereka menjadikan pekerjaan ini menjadi pekerjaan utama. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil dari teman-teman driver,” jelas Pras.

“Saya juga belajar bahwa nggak selamanya tangan kita akan menengadah (meminta) orang tua. Ada waktunya tangan kita juga harus di atas (memberi). Tapi itu nanti,” tambahnya lagi.

Menjadi driver ojol menjadi part time job bagi Pras, tanpa harus mengganggu kuliah. (Tedja)
Tanggapan Positif Dosen

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah, menilai hal ini bukanlah tren negatif. Menurutnya, Kerja apapun bagus.

“Yang bagus-bagus saja asal halal dan bisa bagi waktu antara bekerja dan penyelesaian studinya,” tuturnya.

Nasrullah menambahkan, banyak tokoh sukses yang dulunya memilih untuk bekerja sampingan sembari kuliah.

Hal ini senada dengan pengalaman Pras yang tidak pernah ketinggalan kelas karena alasan kerja sampingan ini. Part time job menjadi ojol bisa jadi pilihan yang tepat. Mahasiswa bisa belajar memanajemen waktu.

Di kota pelajar seperti Malang sendiri, profesi ojol tak lagi asing di kalangan mahasiswa. Terlebih sudah banyak mahasiswa pengguna media sosial TikTok yang membagikan pengalamannya sebagai driver ojol.

Fleksibel dan tetap bisa fokus kuliah, tak heran jika menurut Pras jadi ojol dianggap sebagai solusi cerdas bagi mahasiswa yang ingin bekerja di tengah padatnya aktivitas kampus.

“Daripada kerja yang terikat waktu, kerja sambilan fleksibel seperti ini merupakan pilihan yang tepat, meski banyak tantangan,” tutup Pras.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *