Tak Perlu Rutin Pijat, Sembuhkan Nyeri Pinggang dengan Rutin Berjalan Kaki

Tak Perlu Rutin Pijat, Sembuhkan Nyeri Pinggang dengan Rutin Berjalan Kaki
Ilustrasi lansia mengalami nyeri pinggang. (Sumber: freepik)

Malanginspirasi.com — Nyeri pinggang umumnya kembali lagi setelah beberapa waktu, seringkali penderita memilih untuk melakukan pijat terapi rutin. Kondisi nyeri pinggang banyak diderita oleh lansia. Bahkan menurut penelitian terbaru, diperkirakan jumlah penderita nyeri pinggang akan meningkat menjadi 843 juta orang pada tahun 2050. 

Mengingat nyeri pinggang sering kambuh pada frekuensi tertentu. Maka diperlukan perawatan rutin untuk mengatasinya. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada cara sederhana dan gratis untuk memperpanjang jangka pengulangannya? Berdasarkan hasil uji klinis terbaru, berjalan kaki secara rutin dapat membantu memperlambat pengulangan nyeri pinggang. Perbedaan waktu mencapai dua kali lebih lama dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

Berjalan Kaki: Solusi Murah dan Mudah

Studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet ini melibatkan 701 orang dewasa Australia. Sebagian besar peserta merupakan wanita berusia 50-an yang baru pulih dari serangan nyeri pinggang. Peserta dikelompokkan menjadi dua. Satu kelompok diberikan program berjalan kaki beserta edukasi, sementara kelompok lainnya tidak mendapatkan intervensi.

Hasilnya, kelompok yang berjalan kaki secara rutin memiliki jangka pengulangan yang lebih lama, yaitu 208 hari. Berbanding 112 hari pada kelompok yang tidak menjalani program ini. Selain itu, kelompok berjalan kaki juga mengalami lebih sedikit serangan nyeri.

Menurut Mark Hancock, profesor Fisioterapi di Universitas Macquarie, Sydney, berjalan kaki adalah kegiatan yang murah, mudah diakses, dan bisa dilakukan oleh hampir semua orang. Terlepas dari usia, status sosial ekonomi, dan lokasi geografis.

Mulai dengan 30 Menit Setiap Hari

Peserta kelompok pertama diminta untuk berjalan kaki 30 menit lima kali dalam seminggu selama enam bulan. Kecepatan berjalan disesuaikan dengan usia, kapasitas fisik, dan preferensi individu. Bahkan, jogging pun diperbolehkan sebagai variasi.

Secara bertahap peserta berhasil membangun kebiasaan berjalan kaki, dengan rata-rata 130 menit per minggu setelah tiga bulan. Selain itu, mereka juga menggunakan pedometer yang melacak jumlah langkah harian mereka dan mencatat perkembangan mereka dalam buku harian.

Selain kegiatan berjalan kaki, edukasi juga diberikan oleh fisioterapis. Edukasi ini memberikan strategi sederhana untuk mengurangi resiko kambuh nyeri pinggang dan cara mengatasinya secara mandiri.

Tinggalkan Komentar