Keringat Berlebih? Ini Penyebabnya…
Malanginspirasi.com – Pernahkah suatu ketika kamu mengalami keluar keringat secara berlebihan? Mau sekedar berjabat tangan dengan seseorang saja akan merasa jengah. Perasaaan tak nyaman bahkan bisa menjadi-jadi saat kemudian timbul bau kurang enak akibat keluarnya keringat berlebih ini.
Nah, keringat berlebih bisa memicu kecemasan serta menjadi sumber kecanggungan bagi sebagian orang dalam berinteraksi dengan orang lain.
Lalu, apa sih penyebab dari keluarnya cairan tubuh secara terus menerus ini?
Berkeringat adalah fungsi tubuh normal yang melibatkan pengaturan suhu tubuh, metabolisme, kadar hormon dan aliran darah.
Keringat terjadi ketika suhu tubuh meningkat saat cuaca panas, saat melakukan aktivitas fisik, saat berolahraga. Begitu pula saat seseorang merasa gugup, stress atau cemas, keringat akan mudah keluar. Karena itu ada istilah keringat dingin ketika seseorang dalam situasi yang demikian.
Akan tetapi kondisi akan berbeda ketika seseorang berkeringat lebih dari jumlah yang normal walau hanya sedikit melakukan aktivitas fisik di kala cuaca sedang sejuk, atau bahkan ketika ia tidak melakukan aktivitas apa pun seperti duduk dan menonton televisi.
Dalam istilah medis, kondisi keringat berlebih ini disebut hiperhidrosis. Hiperhidrosis sendiri ada dua macam :
Hiperhidrosis Fokal Primer
Ini adalah kondisi dimana keluarnya keringat di tangan, ketiak, wajah dan kaki melebihi normal tanpa sebab.
Hiperhidrosis fokal primer adalah salah satu penyebab paling umum dari keringat berlebih. Kata “fokal” mengacu pada titik-titik seperti telapak tangan, kaki, ketiak, dahi, yang menjadi tempat alami keluarnya keringat.
Penyebab hiperhidrosis fokal primer belum diketahui secara pasti. Akan tetapi faktor genetik memiliki peranan penting.
Hiperhidrosis Sekunder
Ini menyebabkan keringat berlebih di seluruh bagian tubuh akibat panas berlebih atau disebabkan kondisi medis.
Hiperhidrosis sekunder terjadi karena kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan keringat berlebih yang meliputi: hipertiroid, kehamilan, diabetes, serangan jantung, penyakit infeksi, kanker, tuberkulosis, gelisah, Parkinson, dan stroke. Hiperhidrosis sekunder timbul hampir di seluruh tubuh.