Malanginspirasi.com – Gangguan mental adalah salah satu penyakit yang telah ada sejak zaman Rasulullah. Penyakit psikis ini juga banyak dialami orang di dunia hingga saat ini.
Dilansir melalui Instagram @ibunda.id, menurut WHO (World Health Organization), gangguan mental adalah kondisi yang mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku seseorang. Namun tidak seperti diabetes atau kanker yang merupakan penyakit fisik, gangguan mental seringkali dianggap bukan penyakit, bahkan hal yang tabu di masyarakat.
Walau sudah banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya psikologis, tapi masih banyak yang menganggap gangguan mental sebagai dosa, gangguan jin hingga harus diruqyah, jauh dari Tuhan, tidak punya agama, kemalasan, hingga cari perhatian.
Masih melalui sumber yang sama, dikisahkan seorang wanita pernah datang menemui Rasulullah.
Ia pun berkata, “ya Rasulullah, saya memiliki kondisi jiwa yang membuat saya lepas kontrol. Bisakah Anda berdoa pada Allah dan memitaNya menyembuhkan saya?”.
Mendengar hal ini, Rasulullah kemudian bersabda:
“Lihat, kamu memiliki satu dari dua pilihan. Aku dapat meminta kepada Allah untuk menyembuhkanmu dan kamu akan sembuh atau kamu dapat bersabar dengan penyakitmu dan surga bagimu.”
Melalui kisah dalam hadist Rasulullah di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan mental sama halnya dengan penyakit. Bahkan Beliau tidak menyebut wanita itu kerasukan jin hingga harus diruqyah, atau pendosa hingga dihukum atau jauh dari Tuhan. Namun Beliau mengakui bahwa si wanita itu menderita sehingga butuh pengobatan.
Menurut data dari WHO, 1 dari 4 orang didiagnosa memiliki gangguan mental pada tahap tertentu dalam hidup mereka.
Melalui data statistik ini kita tidak bisa lagi menganggap ini sepele dan mengabaikannya. Apalagi merasa ini tabu. Karena gangguan mental tidak ada hubungannya dengan tidak punya Tuhan atau agama karena Rasulullah juga menyebut kondisi ini sebagai penyakit.
Jadi bila merasa sakit, jangan ragu untuk segera menghubungi profesional, ya!